Indonesia adalah salah satu dari tujuh ekonomi kelautan yang sedang berkembang yang dipilih untuk memelopori implementasi inisiatif Ocean Centres. Pemilihan ini mengikuti fase pemetaan yang komprehensif yang dilakukan pada tahun 2023, yang mencakup analisis dokumen strategi Ocean Stewardship Coalition dari UN Global Compact, riset akademik, benchmarking, dan wawancara dengan para ahli dari berbagai konteks nasional.
Indonesia menunjukkan potensi yang kuat untuk memajukan keberlanjutan kelautan, didukung oleh dukungan pemerintah terhadap inisiatif Ocean Centres, sektor pelayaran yang dinamis, dan posisinya sebagai produsen rumput laut terbesar kedua di dunia. Fase Pemrograman mengidentifikasi tantangan utama, termasuk lemahnya implementasi kebijakan, keterlibatan pemangku kepentingan yang terfragmentasi, dan standar keselamatan yang tidak konsisten. Meskipun demikian, momentum yang semakin berkembang dalam ekonomi biru berkelanjutan menawarkan peluang untuk inovasi, pelatihan tenaga kerja, dan peningkatan keselamatan. Memperkuat penegakan hukum, memperluas kolaborasi lintas sektor, dan mengadopsi teknologi baru akan menjadi kunci untuk membuka potensi penuh Indonesia dalam mencapai ekonomi kelautan yang aman dan berkelanjutan.
Ocean Centre memiliki fokus pada empat area utama, yaitu Shipping & Ports, Fishing & Aquaculture, Offshore Renewables, dan Finance & Investment. Namun, dalam konteks Indonesia, pembahasan akan disesuaikan dengan komposisi peserta serta tren yang ada di lapangan. Berdasarkan tren yang ada, isu keselamatan di sektor perkapalan, pelabuhan, dan perikanan diperkirakan akan lebih dominan. Hal ini mengingat tantangan yang dihadapi sektor-sektor ini dalam menerapkan standar keselamatan yang memadai. Industri-industri ini merupakan industri dengan biaya tinggi, sehingga implementasi standar keselamatan yang buruk dapat berdampak signifikan. Kehilangan sumber daya manusia, aset, investasi, dan modal yang telah dikeluarkan untuk menjalankan aktivitas bisnis akan menjadi masalah serius. Kerugian tersebut tentu akan menghambat upaya kita untuk mencapai ekonomi biru yang berkelanjutan di masa depan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menekankan kepatuhan terhadap standar keselamatan di tempat kerja.
Ocean Centre membuka kesempatan bagi berbagai stakeholders untuk bergabung. Menyelesaikan permasalahan kelautan di Indonesia tidak cukup hanya melibatkan satu atau dua stakeholders, melainkan membutuhkan keterlibatan banyak pihak. Oleh karena itu, Ocean Centre mengajak semua pihak yang terkait dan peduli dengan isu keselamatan kerja di sektor kelautan Indonesia untuk turut berpartisipasi. Anda dapat bergabung sebagai Company Member, Knowledge Partners, atau Ally Partners. Untuk bergabung dengan Ocean Centre, anda dapat mengakses link berikut ini: http://bit.ly/EOI-OceanCentreStakeholders
Ocean Centres akan secara resmi diluncurkan pada acara sampingan tingkat tinggi di Konferensi Laut PBB pada tanggal 10 Juni pukul 15:45 di Ruang 5 (Blue Zone), Nice. Dengan tema "United by Ocean Centres – Global and Local Ocean Collaboration in Practice", acara ini akan menghadirkan para ahli internasional, pemimpin pemerintah, dan Country Leads dari setiap Ocean Centre untuk mengeksplorasi bagaimana aksi lokal dapat mempengaruhi kemajuan global. Country Lead dari Ocean Centre Indonesia, juga akan menjadi pembicara dalam acara peluncuran Ocean Centre ini. Selain itu, Country Lead Ocean Centre Indonesia juga akan menghadiri beberapa forum lainnya.
Tentang UN Global Compact Network Indonesia
UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) merupakan bagian dari UN Global Compact, inisiatif bisnis berkelanjutan terbesar di dunia. Diluncurkan pada 8 April 2006 di Jakarta, IGCN mendukung perusahaan dan organisasi di Indonesia untuk menyelaraskan operasi dan strategi mereka dengan sepuluh prinsip-prinsip universal di bidang hak asasi manusia, ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan anti-korupsi, serta mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). IGCN memperkuat kapasitas bisnis dengan memperdalam pemahaman tentang praktik bisnis bertanggung jawab melalui berbagai platform kolaboratif yang memberikan ruang untuk berjejaring serta memfasilitasi pembelajaran, dialog kebijakan, aksi kolektif, dan kemitraan strategis.
Published: 2025-06-05